Perubahan Perilaku Pelayanan Anestesi Dan Bedah Di Rumah Sakit Pada Era New Normal Di Kota Makassar
Abstract
Latar Belakang: Pelayanan kesehatan moderen sedang dihadapkan pada situasi yang mencekam, yaitu dengan pandemi severe acute respiratory syndrome corona virus 2 (SARS-CoV-2). Pembedahan sebagai salah satu pelayanan emergensi dan elektif di Rumah Sakit (RS) juga harus menyesuaikan kondisi pandemi, karena dapat menjadi area berisiko tinggi transmisi infeksi saluran pernapasan serta dapat mempercepat dan memperparah progresivitas penyakit.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi standar dan elemen penilaian Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) dalam Standard Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1.1 yang memerlukan pengembangan dalam perubahan perilaku pelayanan anestesi dan bedah di RS di masa new normal pasca pandemi.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui in-depth interview pada informan yang ditentukan secara snow-ball sampling. Partisipan berasal dari enam RS di Makassar yang berjumlah 30 orang, terdiri atas dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter spesialis anestesi, dokter spesialis bedah, dokter umum, perawat kamar operasi, dan perawat/bidan di unit rawat inap. Analisis data dilaksanakan melalui pendekatan latent analysis, peneliti melakukan interpretasi secara ekstensif untuk menemukan makna teks yang mendasarinya. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil: Terdapat tiga konteks utama yang perlu dibenahi selama masa pandemi dan new normal, yaitu alur pasien dan petugas, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), dan metode skrining untuk pasien. Seluruh responden menyatakan bahwa alur pasien dan petugas masih sama seperti masa sebelum pandemi sehingga harus dipisahkan, penggunaan APD yang standar sudah tepat dan benar namun belum ada evaluasi rutin terkait kepatuhan penggunaan APD, serta masih belum jelas metode skrining pasien yang baku, efisien, dan efektif.
Kesimpulan: Diperlukan perubahan perilaku dalam menerapkan alur pelayanan pasien di kamar operasi, penggunaan APD yang sesuai standar. Diperlukan penetapan metode skrining pasien yang jelas demi melindungi tenaga kesehatan dan lingkungan RS. Diperlukan sosialisasi secara intensif dan berkelanjutan kepada para pasien tentang pentingnya dan asas manfaat dari standar operasional prosedur yang diterapkan pada masa pandemi dan new normal.
Downloads
Copyright (c) 2021 Leo Prawirodihardjo, Prita Muliarini, Shila Rubianti, Hana Salna, Edi Sumarsono
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Copyright Notice
An author who publishes in The Journal of Hospital Accreditation agrees to the following terms:
- Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal
- Author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).
Read more about the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Licence here: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.