Konsep RASPRO: Upaya Melaksanakan Amanah Permenkes 8/2015 untuk Menurunkan Kuantitas Penggunaan Antibiotik

Keywords: RASPRO, Penurunan, Penggunaan, Antibiotik

Abstract

Masalah Mutu: Extended Spectrum Beta-Lactamase (ESBL) muncul sebagai masalah global akibat penggunaan betalaktam yang berlebihan. Tahun 2015, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 8/2015 agar rumah sakit dapat mengatur penggunaan antibiotik secara bijak. Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) 2018 juga mengkaji berbagai indikator mutu dalam penggunaan antibiotik di rumah sakit, termasuk Define Daily Dose (DDD) dan unit penjualan antibiotik. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah tools yang dapat mengatur klinisi agar penggunaan antibiotik menjadi lebih efisien.

Pilihan Solusi: Regulasi Antimikroba Sistem Prospektif (RASPRO) merupakan sebuah konsep tools berupa tabel untuk pengaturan penggunaan antibiotik empirik dan definitif prospektif di rumah sakit yang bertujuan untuk mengoperasionalkan Peraturan di atas. Indikator perbaikan penggunaan antibiotik yang digunakan adalah penurunan DDD dan unit penjualan antibiotik sesuai SNARS.

Implementasi: RASPRO membentuk Panduan Penggunaan Antibiotik (PPAB) dengan pertimbangan pola kuman lokal, dan membaginya ke dalam stratifikasi I-III sesuai dengan risiko infeksi dan tingkat keparahan penyakit pasien. Aplikasi RASPRO dilakukan dengan menggunakan tabel yang wajib diisi klinisi pada peresepan antibiotik. Tabel tersebut mengarahkan klinisi mengenai jenis antibiotik yang harus digunakan sesuai PPAB berdasarkan kondisi pasien dan tingkat keparahan penyakit, sesuai gambar dalam stratifikasi. Antibiotik direserve dan direstriksi melalui sistem tabel RASPRO, apabila peresepan tidak sesuai stratifikasi.

Evaluasi dan Pembelajaran: Tampak penurunan signifikan DDD ceftriaxone dan meropenem di RS A sebelum dan sesudah sosialisasi PPAB-RASPRO dengan model stratifikasi pada fokus-fokus infeksi besar (pneumonia, infeksi saluran kemih (ISK), infeksi intra abdomen). Penjualan unit antibiotik carbapenem dan ceftazidime (cephalosporin anti-pseudomonas) dalam tiga bulan di RS Y, yang telah menerapkan tabel aplikasi RASPRO, dijumpai jauh lebih rendah dibandingkan RS X yang belum menerapkan program RASPRO. Dijumpai penurunan total peresepan betalaktam dan meropenem pada RS X dalam 3 bulan setelah konsep RASPRO diterapkan sebagai projek ujicoba di beberapa bangsal.

 

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2020-08-17